"Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali Dia juga menurunkan obatnya." (HR.Bukhari)

30 June 2014

DEFINISI ASAM URAT

Asam Urat bukanlah penyakit, namun masih banyak masyarakat yang menganggap asam urat adalah penyakit. Asam urat dapat menjadi penyakit bila kadarnya dalam tubuh berlebih. Gejala-gejala akibat kelebihan asam urat dalam darah dikarenakan produksi asam urat berlebihan atau sekresi (pengeluaran) yang kurang atau kedua-duanya. Dimulai dari rasa sakit yang luar biasa pada persendian kecil misalnya pada jari-jari tangan atau kaki, terutama pada persendian ibu jari tangan atau kaki diikuti timbulnya benjolan dibelakang/dipersendian yang sakit disebut arthritis gout.

benjolan pada kaki akibat asam urat
Benjolan pada kaki
Endapan dari asam urat ini dapat menyebabkan batu ginjal. Dalam keadaan normal asam urat selalu ada dalam darah dengan kadar antara 5 mg s/d 7 mg / 100 ml darah. Asam urat ini adalah hasil produksi Nukleotida atau inti sel yang menghasilkan energi untuk sel tubuh dengan kadar dalam darah seperti di atas tidak akan menimbulkan gejala apa-apa dan tidak mengganggu kesehatan. Sehingga merupakan suatu kesalahan bila kita ingin menghilangkan asam urat ini dari darah.

Pendapat dan tindakan yang benar dan harus dilakukan adalah menjaga agar kadar asam urat dalam darah tetap dalam batas-batas normal dengan cara pemeriksaan berkala kadar asam urat dalam darah sebelum mengakibatkan kerusakan sendi dan ginjal.

Asam urat dalam darah berlebihan akan membentuk kristal natrium urat di dalam jaringan lunak dan persendian yang kemudian membentuk endapan yang disebut Tofus. Proses inilah yang dapat menyebabkan peradangan akut dengan tanda-tanda radang akut tapi steril (tidak infeksius) yang dikenal sebagai ARTHRITISCOUT atau RHEUMATIK GOUT yang bila berlanjut dapat mengakibatkan kerusakan sendi (Poli Artritis) yang membuat si penderita tidak lagi dapat menggerakkan persendiannya dan terasa sangat sakit bila disentuh. Selain itu juga menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Secara alami kadar asam urat dalam darah pada pria lebih tinggi dari wanita, sehingga pria lebih sering terkena penyakit arthritis gout ini dari pada wanita, terutama pada pria usia diatas 40 tahun dengan obesitas (kegemukan) dan ketegangan mental yang terus menerus. Namun, hal ini bukan berarti wanita terhindar dari kemungkinan terkena penyakit ini. Wanita juga dapat terserang, terutama pada wanita yang telah memasuki masa menopouse.

Hal yang dapat menyebabkan meningkatnya produksi asam urat yaitu terlalu banyak makan makanan yang mengandung PURIN (asam amino) dalam protein :
  • Jeroan (jantung, usus, limpa, paru, otak, kaldu (ekstrak daging).
  • Emping blinjo
  • Seafood
  • Makanan kaleng
  • Kacang & produknya
  • Sayur dengan kadar purin tinggi (bayam , buncis, kembang kol, kangkung, asparagus, jamur)
  • Alkohol
  • Angsa, bebek, burung

Diet yang dianjurkan

  1. Rendah Purin (telur, susu, keju)
  2. Cukup kalori, protein, mineral dan vitamin. Ada banyak pendapat diet rendah protein yang kaya asam amino yang mengandung belerang.
  3. Umumnya sayur-sayuran dan buah-buahan dapat diberikan dalam jumlah banyak kecuali sayur-sayuran seperti tersebut diatas.
  4. Karbohidrat Tinggi, karena karbohidrat membantu pengeluaran asam urat.
  5. Lemak sedang, karena lemak cenderung menghambat pengeluaran asam urat sehingga makanan berlemak tinggi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, demikian pula penggunaan minyak goreng dalam memasak makanan harus dikurangi. Banyak cairan, untuk membantu pengeluaran kelebihan asam urat. Terapi awal bagi penderita adalah dengan mengkonsumsi 3 liter air putih sehari untuk menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah dan urine.

Tujuan Diet

  1. Mengurangi produksi asam urat
  2. Memperbanyak sekresi / pengeluaran asam urat
  3. Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk (obesitas) dan berusaha mempertahankan berat dalam batas normal.
Tabel kadar purin
Tabel Kadar Purin Makanan

Semoga bermanfaat. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Sumber : Laboratorium Klinik SIMA Malang

No comments:

Post a Comment