"Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali Dia juga menurunkan obatnya." (HR.Bukhari)

06 August 2014

MANFAAT DAUN, BUNGA DAN BUAH ASAM

tanaman asam

Suku : Caesalpiniaceae (Leguminosae)
Nama
  1. Sinonim
    Tamarindus indicus L
  2. Nama daerah
    Sumatera: bak me, acamlagi, acam jawa, kayu asam. mencelaki, cumalagi. Jawa: tangkal asem, wit asam, acem. Kalimantan: asam jawa. Nusa Tenggara: celagif bage, mengga, kamaru, make, tobi, kenefo. Sulawesi: asang jawi, camba, cempa. Maluku: tobe laki, asam jawaka.
  3. Nama asing
    Suan jiao (C), tamarind, Indian date (I), Tamarindo de la India (Spanish), tamarinier (P), magi (Burmese). asam jawa (Malay), sampalog (Tag.)
  4. Nama simplisia
    Tamarindi Fructus (buah asam). Tamarindori Pulpa cruda (asam kawak).

Uraian Tumbuhan

Pohon asam sering ditanam sebagai pohon pelindung di tepi jalan raya. Di pedesaan, asam ditanam sebagai pohon buah. Asalnya diduga dari Afrika Tropis kemudian menyebar ke India, dan sekarang banyak ditanam di daerah tropis lainnya. Pohon ini terdapat di dataran rendah pada daerah yang musim kemaraunya jelas sampai kering.

Pohon dengan tinggi 15-25 m, bercabang banyak, dan berkayu keras. Daun majemuk menyirip genap, panjang 5-13 cm, terdapat 10-15 pasang anak daun yang duduknya berhadapan dan bertangkai sangat pendek, hampir duduk. Helaian anak daun bentuknya bulat panjang, ujung dan pangkal membulat, bagian tepi rata. Kedua permukaan daun halus dan licin, berwarna hijau dengan warna sisi bawah lebih muda, panjang 1-2,5 cmr lebar 0,5-1 cm. Bunga dalam karangan berbentuk tandan yang panjangnya 2-16 cm, terdiri atas 6-30 kuntum bunga yang letaknya hampir duduk, berwarna kuning berurat merah, keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan. Buah polong, bertangkai, bulat panjang pipih, panjang 3,5-20 cm, lebar 2,5-4 cm, bagian ujung melancip, di antara biji kerap menyempit, kulit dinding luar rapuh, dan berwarna cokelat muda. Daging buah berwarna kuning sampai cokelat kekuningan dan rasanya asam. Biji 1-12, warnanya cokelat mengilap.

Pohon asam berbuah sepanjang tahun. Buah asam dapat dibuat sirup sebagai minuman penyegar, kembang gula, bumbu masak, manisan, atau ramuan obat. Daun muda disebut sinom. Berasa asam dan dapat digunakan sebagai penyedap masakan. Setelah direbus, biji bisa dimakan. Asam kawak yang biasa dijual dibuat dari buah asam yang sudah masak. Caranya, kulit buah asam dibuang sehingga tinggal daging buah berwarna cokelat kekuningan. Buat bulatan-bulatan sebesar telur itik, kemudian jemur sehingga berwarna cokelat kehitaman. Perbanyakan dengan biji dan secara vegetatif.

Sifat dan Khasiat

Rasa buah asam, manis, bersifat sejuk, astringen. Berkhasiat pencahar (laksan), penyejuk, pereda demam (antipiretik), antiseptik, abortivum, dan meningkatkan nafsu makan. Daun berkhasiat penurun panas, pereda nyeri (analgesik), dan antiseptik. Kulit kayu astringen dan tonik.

Kandungan Kimia

Daging buah mengandung gula invert, tartaric acid, citric acid, nicotinic acid, 1-malic acid, pipecolic acid, vitexin, isivitexin, orientin, isoorientin, vitamin B3, minyak menguap (geranial, geraniol, limonene), cinnamates, serine, B-alanine, pektin, proline, henylalanine, leucine, kalium, dan lemak.

Daun mengandung sitexin, isovitexin, orientin, isoorientin, 1-malic acid, tanin, glukosida, dan peroksidase. Kulit kayu mengandung tanin, saponm, glukosida, peroksidase, dan lemak.

Bagian yang Digunakan

Buah tanpa biji, daun, bunga, kulit kayu, dan biji. Buah dipetik setelah masak untuk digunakan segar atau setelah dikeringkan.

Indikasi

Daun asam digunakan untuk mengatasi:
  • demam, batuk,
  • rematik,
  • sakit kuning (jaundice),
  • cacingan,
  • koreng, bisul, eksim, luka, sariawan, dan
  • sulit tidur (insomnia).
Daging buah asam digunakan untuk mengatasi:
  • sembelit,
  • keracunan alkohol, muntah,
  • demam,
  • disentri, sariawan,
  • kurang nafsu makan,
  • cacingan,
  • sakit kuning (jaundice),
  • radang payudara,
  • mual dan muntah sewaktu hamil,
  • sesak napas (asma),
  • rasa haus.
Bunga digunakan untuk:
  • TB paru, batuk darah,
  • radang trachea kronik, faringitis kronik,
  • otot dan tulang sakit (rheumatism),
  • bengkak terbentur,
  • luka teriris.
Kulit kayu untuk mengatasi:
  • sariawan,
  • asma, demam,
  • tidak datang haid (amenore),
  • kolik

Cara Pemakaian

  1. Untuk minum, rebus buah tanpa biji (15-30 g).
  2. Untuk pemakaian luar, rebus daun, biji, atau buah asam. Gunakan hasil rebusan untuk membasuh. Daun yang muda bisa digiling halus dan diturapkan ke tempat yang sakit seperti borok, sakit pinggang, dan pegal linu di persendian, atau dijadikan bubuk.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian

Kandungan polisakarida yang berkhasiat imunomodulator (1) dan L-(-)-di-n-butyl malate menghambat proliferasi sel embrio sea urchin (2). (1) Sreelekha T.T. et al., (1993), Anticancer Drug, 4(2): 209-212. (2) Kobayashi A. et al., (1996), Z-naturforsch-C, 51(3-4): 233-242.

Contoh Pemakaian

  1. Radang payudara
    Remas asam kawak tanpa biji secukupnya dengan tiga sendok makan air garam. Turapkan pada payudara yang sakit, kemudian balut. Ganti 2-3 kali dalam sehari.
  2. Bisul
    1. Tumbuk halus isi biji asam, lalu tambahkan sedikit air garam sambil diaduk rata. Turapkan pada bisul, kemudian balut. Ganti dua kali sehari.
    2. Tumbuk daun asam dan kunyit secukupnya sampai halus, lalu turapkan pada bisul.
  3. Borok, luka
    1. Cuci daun asam muda 1/3 genggam, daun sambiloto dan daun baru cina masing-masing 1/4 genggam. Tambahkan belerang sebesar biji melinjo dan tawas sebesar biji asam. Tumbuk bahan sampai halus. Tambahkan minyak kayu putih dua sendok teh dan minyak kelapa empat sendok makan sambil diaduk merata. Panaskan sebentar. Setelah dingin, turapkan pada borok. Ganti dua kali sehari. Setiap akan digunakan, panaskan terlebih dahulu.
    2. Tumbuk biji asam sampai halus. Taburkan pada borok, kemudian balut.
    3. Keringkan daun asam. Giling menjadi bubuk. Taburkan pada luka atau borok, lalu balut.
  4. Sariawan
    1. Cuci dan potong-potong asam tanpa biji sebesar tiga jari. asam trengguli sebesar dua jari, dan gula enau sebanyak tiga jari. Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring dan bagi tiga sama banyak. Habiskan dalam sehari.
    2. Kumur-kumur dengan air asam.
    3. Keringkan kulit kayu asam secukupnya, lalu giling jadi bubuk. Ambil satu sendok teh dan seduh dengan secangkir air panas. Setelah dingin, pakai untuk berkumur.
  5. Gatal-gatal, biduran
    1. Potong-potong asam kawak, rimpang temulawak. masing-masing sebesar telur ayam, dan gula aren secukupnya. Rebus semua bahan dengan dua gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum.
    2. Rebus buah asam yang sudah tua sebanyak tiga buah, garam 1/2 sendok teh peres, dan air kapur sirih 1/2 sendok makan dengan tiga gelas air sampai tersisa dua gelas. Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari, masing-masing satu gelas.
  6. Sendi bengkak, memar, keseleo
    1. Giling daun muda dan rimpang kunyit secukupnya sampai halus. Seduh dengan sedikit air panas, lalu turapkan pada bagian yang sakit.
    2. Giling buah asam tanpa biji sampai seperti bubur. Panaskan sebentar, lalu turapkan pada bagian tubuh yang sakit.
  7. Eksim
    Cuci dan tumbuk daun asam muda 1/3 genggam, rimpang kunyit sebesar ibu jari, daun ketepeng cina tiga lembar, dan biji bungur 5 g (digongseng terlebih dahulu) sampai halus. Tambahkan dua sendok makan minyak kelapa sambil diremas. Minyak ini dipakai untuk menggosok dan menurap kulit yang terkena eksim, lalu balut. Ganti dua kali sehari.
  8. Nyeri haid
    Cuci dan potong-potong buah asam tua sebesar dua jari, rimpang temulawak 3/4 jari, asam trengguli sebesar dua jari, daun sembung satu helai, gula enau sebesar tiga jari. Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.
  9. Demam
    Tumbuk atau jus daun secukupnya, lalu peras sampai terkumpul satu cangkir air perasan. Minum sekaligus.
  10. Mencegah rambut rontok
    Buah asam yang sudah tua dicampur sedikit air dan gunakan untuk memijat kulit kepala. Setelah kering, keramas dengan sampo.
  11. Tersiram air panas, skabies
    Cuci dan tumbuk daun segar secukupnya sampai seperti bubur. Balurkan pada tempat yang sakit.
  12. Karang gigi
    Sangrai biji asam, lalu tumbuk sampai halus. Gosokkan ke gigi yang berkarang dengan kain atau sikat gigi.
  13. Sulit tidur
    Keringkan daun asam dan digunakan untuk mengisi bantal. Sewaktu tidur, gunakan bantal daun asam tadi sebagai bantal kepala.
  14. Kolik, gangguan pencernaan
    Keringkan kulit kayu, lalu jadikan serbuk. Seduh serbuk tadi (1--2 g) dengan secangkir air panas. Setelah dingin, saring dan minum.

Catatan

  • Wanita hamil dilarang makan daging buah asam yang sudah tua.
  • Di Jawa, dikenal madu asam yang dibuat dengan cara menjemur asam kawak dalam bejana tertutup, sehingga keluar cairan kental berwarna cokelat kehitaman. Madu asam ini digunakan untuk obat sariawan.
Semoga bermanfaat. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Sumber : Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4

No comments:

Post a Comment